:: WaJiB ::
:: ToLaK BN ::
:: JaM CaiRo ::
:: RaDio KaHeRaH ::
:: Al-QasSaM ::

:: NaSyiD.FM ::

:: TaQwiM ::
:: ProDuK SyuBhaH ::

:: AkHbaR PiLiHaN ::

:: LaMaN InFO ::

:: MoNeY ChAnGeR ::

Unit

Daripada

Kepada



:: PaLesTiNe ::

:: AnDa PeNGunJunG Ke ::
:: Template By ::

Free Blogger Templates

BLOGGER

TANDA MATI SYAHID
Jumaat, November 14, 2008


Mereka Adalah Syuhada'


Sejak kedatangan jenazah Asy-Syahid Ustaz Imam Samudera yang diterima di rumah isteri beliau Zakiah Derajat, keluarga besar tampak tabah dan meyakini akan syahidnya As Syahid Imam Samudera.

Seseorang apabila telah syahid, biasanya mengeluarkan ciri khas yang menyertainya. Hal-hal tersebut sangat familiar ada di ruang jihad Afghanistan, Palestin, Iraq dan ruang jihad lainnya.

Sebagai petanda akan kesyahidan dan persaksian akan perjuangan yang telah dilakukan sebelumnya dengan susah payah. Demikian pula yang terjadi dengan Asy-Syahid Imam Samudera, Amrozi dan Mukhlas.

Wajah as syahid Imam Samudera yang sempat dibuka keluarga tampak putih segar, tersenyum dan berpaling ke kanan sebagaimana ekspresi raut kebahagiaan dan kepuasan bertemu dengan Sang Khalik. As Syahid Imam Samudera membawa luka yang cukup untuk menjadi bukti di hadapan Allah untuk menjadi salah satu pengikut rombongan kafilah syuhada.

Tanda Syahid atau Bukti-bukti kesyahidan atas tiga syuhada Bali ini terlihat dengan jelas. Di sekitar rumah kediaman Hj. Tariyem, Ibunda Ust. Amrozi, terdapat burung berputar-putar di atas rumah. Selain itu bau semerbak yang keluar dari tubuh syuhada Amrozi dan Ustaz Mukhlaas jelas memancar. Khas bau seorang syahid. Bau itulah yang membuat suasana semakin haru.

Para pelawat tak kuasa menahan air mata mereka. Wajah para syuhada terlihat sangat bersih dan tampan. Berseri dan terlihat tersenyum, tidak nampak bekas raut wajah yang menahan kesakitan, meski dibunuh dengan cara ditembak. Tak jauh berbeza keadaan dengan Asy-Syahid Ustaz Imam Samudera.

Menurut Khoirul Anwar, kakak, adiknya terlihat sangat bersih. Wajahnya seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan permen. Seperti bayi yang baru saja dimandikan bidan,” tuturnya.

“Wajahnya begitu bahagia dan bersih. Bibirnya tampak tersenyum,” katanya. Yang lebih aneh lagi adalah “Jenazah abangnya wangi sekali waktu dikeluarkan dari peti. Seperti minyak wangi yang sering dipakainya,” ujar Lulu Jamaluddin, di rumahnya, Lopang Gede, Serang.

Tentang darah segar yang mengalir dari salah satu bagian tubuhnya, Khairul menjawab, “Memang darah Syuhada tak pernah kering,” ujarnya.
posted by Abu Mus'ab @ 12:20 PG  
3 Comments:
Catat Ulasan
<< Home
 
:: My PeRsoNaL ::





:: SeCanGkIR KaSiH ::
:: ArTikeL TeRKiNi ::
:: ArKiB iLmIYyAh ::
:: PaRTi PAS ::
:: BloGGeR ::
:: JaLiNan ILMU ::
:: TV OnLiNe ::